Media Tanam Hidroponik
Dengan mengetahui apa saja macam-macam media tanam hidroponik, maka tentu anda sudah bisa menentukan dan menyesuaikan sendiri media tanam apa yang akan dipakai pada hidroponik anda, sesuai dengan budget yang anda miliki. Hidroponik terbagi ke dalam dua bagian yaitu hidroponik organik dan hidroponik anorganik. Dalam hidroponik sendiri, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk bisa disebut sebagai media tanam hidroponik yang baik yaitu:
- Media tanam haruslah bersifat gembur dan subur
- Tidak mengandung garam laut
- Media harus bisa menyimpan air yang cukup
- Mampu mengontrol jumlah air
Untuk satu tanaman, mungkin ada beberapa media tanam yang cocok untuk digunakan, tinggal masalah harga media tanam dan ketersediaannya saja. Pastikan bahwa kamu menentukan media tanam yang terbaik bagi jenis tanamanmu.
Macam-Macam
- arang sekam
- spons
- rockwool
- expanded clay
- sabut kelapa
- perlit
- vermikulit
- kerikil
- hidrogel
- moss
- gabus
Berikut akan dijelaskan satu per satu macam-macam media tanam hidroponik.
-
Arang Sekam
Arang sekam merupakan media tanam yang paling populer dan banyak digunakan oleh petani hidroponik. Jika dibeli, harga aram sekam cukup murah dijual dipasaran, apalagi jika anda tinggal di desa-desa bahkan dapat diperoleh secara cuma-cuma.
Arang sekam dianggap sebagai media tanam hidroponik yang steril, murah, dan efisien. Kelebihan yang dimiliki oleh arang sekam antara lain terdapatnya komponen kimiawi, seperti protein kasar, kadar air, abu, lemak, serat kasar, karbon, oksigen, karbohidrat, hidrogen, dan silika. Penggunaan aram sekam mudah diaplikasikan karena bobotnya yang ringan.
.
-
Spons
Media tanam yang satu ini juga memiliki bobot yang sangat ringan. Hasil yang diperoleh ketika menggunakan media tanam hidroponik berupa spons adalah pertumbuhan tanaman lebih prima, dan bisa dipakai selama-lamanya. Sudah banyak orang yang membuktikan sendiri bahwa spons dapat membuat tanaman lebih subur tanpa perlu proes adaptasi. Spons juga mampu menyimpan kandungan air selama dua minggu, ditambah kekebalannya terhadap jamur yang beresiko merusak tanaman.
-
Rockwool
Selanjutnya, rockwool merupakan media tanam bersifat ramah lingkungan yang terbuat dari kombinasi batu, seperti dari batuan basalt, batu bara, dan batu kapur yang dipanaskan pada suhu 1.600 derajat celcius hingga meleleh menyerupai lava yang kemudian berubah bentuk menjadi serat-serat.
Setelah dingin, kumpulan serat tersebut akan dipotong menyesuaikan dengan kebutuhan. Di dalam rockwool terkandung pH yang cenderung tinggi bagi beberapa jenis tanaman, sehingga memerlukan perlakuan khusus sebelum rockwool djadikan sebagai media tanam.
-
Expanded Clay
Bagi anda yang belum mengenal, expanded clay (hidroton) adalah produk dari tanah liat yang dianggap penggunaannya mudah diimplementasikan. Karena mempunyai bentuk berupa bulatan-bulatan kecil seperti kelereng. Walaupun jarang dipakai di Indonesia, media tanam yang satu ini sangat populer di kalangan petani hidroponik di Jerman.
-
Sabut Kelapa (Cocopeat)
Sabut kelapa umumnya dijumpai pada produk keset kaki, tetapi sekarang ini penggunaannya sudah berkembang menjadi salah satu media tanam hidroponik yang mampu menyimpan air hingga 70% atau 6 – 9 kali lipat dari volumenya.
-
Perlit
Perlit adalah media tanam berbobot ringan yang bersifat anorganik dan berasal dari batu silika yang dipanaskan pada suhu tinggi, sehingga mencair dan diubah ke dalam ukuran kecil. Keunggulan dari media tanam yang satu ini ialah berkemampuan untuk menyimpan nutrisi atau unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah tinggi, serta sistem drainase yang cukup baik.
-
Vermikulit
Mirip media tanaman hidroponik perlit, vermikulit mampu menyerap kadar air yang lebih tinggi dibanding perlit. Selain itu vermikulit memiliki bobot yang lebih berat sehingga diharapkan menopang tanaman saat proses pertumbuhan.
-
Kerikil
Ini merupakan salah satu dari macam-macam media tanam hidroponik. Batu kerikil dapat membantu peredaran larutan unsur hara dan udara tapi memiliki sifat yang sulit mengikat air. Dapat ditemui disekitar rumah anda dengan jumlah yang cukup banyak.
-
Hidrogel
Bahan yang terbuat dari kristal polimer yang satu ini sering digunakan anak-anak sebagai mainan karena warnanya yang penuh warna-warni. Dianggap sebagai media tanam yang juga bisa menyerap air dan nutrisi dengan baik, hidrogel termasuk media tanam yang ramah lingkungan karena bisa terurai dan membusuk.
-
Moss
Moss tergolong ke dalam media tanam hidroponik organik yang paling bagus. Media tanam ini diperoleh dari akar paku-pakuan atau bisa juga ditemukan di kawasan hutan. Moss biasanya digunakan sebagai media tanam saat memasuki masa penyemaian benih hingga masa pembungaan. Media tanam yang satu ini dipilih dengan alasan antara lain: menyisakan banyak rongga sehingga membuat akar lebih leluasa untuk tumbuh dan berkembang.
-
Gabus
Gabus atau styrofoam menjadi alternatif media tanam bersifat anorganik terakhir, yang bisa anda pilih jika ingin melakukan penanaman sayur atau tumbuhan lain dengan sistem hidroponik. Jenis media ini terbuat dari bahan kopolimer styrene yang pada awalnya digunakan sebagai media adaptasi, atau penyesuaian diri bagi tanaman sebelum ditanam ke lahan.
Mengenal macam-macam media tanam hidroponik sangatlah penting karena merupakan salah satu faktor keberhasilan tanaman hidroponik anda bertumbuh dengan bagus. Tentunya setelah anda mengenal semua macam-macam media tanam hidroponik di atas, maka anda dapat melaksanakan budidaya tanaman hidroponik anda sendiri di rumah. Semoga berhasil…