EC meter, TDS meter, dan pH meter adalah tiga bentuk alat ukur yang masing-masing memiliki fungsi penting untuk kesuksesan hidroponik. Jadi selain media tanam dan bahan hidroponik, anda juga perlu menyediakan alat ukur seperti EC, TDS, dan pH meter.
Saat ini ketiga alat ukur hidroponik tersebut dijual dengan harga beragam sehingga dapat disesuaikan dengan daya beli. Namun sebelum membeli alat, langkah yang perlu anda ketahui yaitu mengenal bentuk alat ukur serta kegunaan dari masing-masing alat.
- EC Meter
Electrical Conductivity (EC) adalah alat yang berfungsi untuk mengukur kepekatan larutan nutrisi tanaman hidroponik. Umumnya alat ini bekerja dengan menggunakan satuan mmho/cm atau mS/cm. Namun beberapa produk EC lainnya menggunakan kata EC saja. Misalnya 1 EC, 2 EC, 3 EC, dan seterusnya. Semakin tinggi nilai EC maka semakin pekat pula total larutan nutrisi. Atau dengan kata lain daya hantar listrik tinggi.
- TDS Meter
TDS (Total Disolved Solids) meter yaitu sebuah alat yang berfungsi untuk mengatur total padatan ataupun partikel terlarut dalam air pada sistem hidroponik. Namun pada dasarnya TDS meter memiliki fungsi yang sama dengan alat ukur EC meter. Hanya saja yang membedakan yaitu penggunaan unit pengukurannya. Alat TDS (Total Disolved Solids) menggunakan satuan pengukuran ppm (part per million).
- pH Meter
Alat pengkuran yang ketiga dalam sistem hidroponik adalah pH meter. Alat yang satu ini berfungsi untuk mengukur derajat kebasaan atau keasaman pada benda cair dan padat. Secara umum yang bisa diukur dengan alat pH meter pada media tanam biasanya berupa tanah maupun dan larutan nutrisi hidroponik. Untuk mengaplikasikannya pun cukup mudah yakni alat ini digunakan sebelum ataupun sesudah air ditambah nutrisi hidroponik.
Nilai pH berada pada rentang angka 1 hingga 14. Jika pH menunjukkan angka 7 maka keadaan pH adalah netral. Namun jika di bawah angka 7 itu artinya pH menunjukkan keadaan asam. Begitu sebaliknya. Keadaan pH basa bisa terlihat dari nilai yang lebih dari angka 7. Bila larutan terlalu basa atau asam hasilnya mampu menyebabkan tanaman tubuh tidak normal dan mengurangi hasil panen.
Dengan demikian penggunaan alat berupa pH meter ini sangat penting untuk menunjang keberhasilan aktivitas bercocok tanam, baik saat menggunakan teknik hidroponik maupun konvensional.