Media dan Instalasi

Vertical Growing Tower

Vertical Growing Tower (VGT) adalah bentuk dari hasil inovasi dan kreativitas hidroponik. Sesuai namanya, bentuknya menyerupai tower yang tinggi, tanaman ditanam di netpot yang dimasukkan ke dalam lubang yang dibuat di sekeliling pipa berbentuk tower tersebut. Sementara air dipompa ke atas melalui selang di tengah pipa, selanjutnya turun sesuai gravitasi.

PENGERTIAN VERTICAL GROWING TOWER

Sebuah media tanam vertikal untuk bertanam sayuran, buah-buahan, tanaman hias maupun herbal. VGT atau kebun vertikal sering pula disebut dengan dinding hijau (dalam bahasa Inggris: green wall), dinding hidup, biowalls, atau ecowalls. Vertical Growing Tower (VGT) memiliki pengertian yaitu metode bercocok tanam menggunakan lahan yang sempit dan terbatas dengan menggunakan dinding atau ruang secara vertikal serta menutupinya dengan tumbuhan yang tumbuh di atas media tanam. Kebanyakan kebun vertikal ini memiliki fasilitas pengairan terintegrasi. Cocok untuk memenuhi kebutuhan sayur sehari-hari yang sehat tanpa pestisida.

JENIS TANAMAN

Mungkin anda penasaran, sebenarnya jenis tanaman apa saja sih yang cocok dibudidayakan secara vertical garden?

Pada dasarnya, semua jenis tanaman bisa tumbuh dimana saja asalkan pilar-pilar penting kehidupan tanaman seperti air, pupuk, dan cahaya matahari dapat terpenuhi. Nah jika ketiganya sudah terpenuhi maka tanaman akan tumbuh dengan baik. Sebaiknya pilih tanaman yang memiliki keseimbangan bagus antara akar dan tajuknya. Tanaman dengan tajuk kecil akan membuat akar menjadi lebih kuat dalam menopang daun, sehingga daun tidak akan mudah layu. Akar tanaman yang kuat tentu sangat penting dalam budidaya VGT ini. Dan jenis tanaman yang biasanya direkomendasikan adalah tanaman perdu atau rumput-rumputan, misalnya suplir, phytonia, bromelia, kadaka, sirih gadung, tanduk menjangan, dan lain-lain.

KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN VERTICAL GROWING TOWER

Memutuskan untuk berhidroponik secara vertikal, keuntungan yang didapat ialah:

Tumbuhan yang disusun secara vertikal tentu dapat meningkatkan kualitas udara yang masuk ke rumah atau ke dalam ruangan. Beberapa jenis tanaman bahkan dapat menyerap polusi udara di sekitar rumah sehingga udara menjadi lebih bersih dan anda akan menghirup udara yang segar.

Menambah estetika. Pekarangan atau halaman rumah yang dijadikan Vertical Growing Tower akan mempercantik tampilan rumah anda.

> Sangat praktis. Hal ini karena tanaman yang ditanam secara vertikal tidak membutuhkan lahan sebagai medianya.

> Dapat dipindahkan jika penghuni rumah memutuskan untuk pindah rumah.

> Tanaman lebih aman dan sehat karena terhindar dari serangan hama dan penyakit tanah.

Biasanya hidroponik Vertical Growing Tower adalah metode penghematan ruang yang menggunakan pipa sebagai alat bantu cocok tanamnya. Pipa inilah yang membuat tanaman memutar di sekitaran pipa. Dinding VGT bisa ditempatkan di dalam maupun luar ruangan, melekat ataupun terpisah dari dinding yang sudah ada. Tampilannya bisa diatur sedemikian rupa dalam berbagai ukuran. Pada tahun 2012 rekor menunjukkan bahwa kebun vertikal terbesar dipegang oleh Los Cabos International Convention Center seluas 2.700 meter persegi.

Walaupun demikian, kekurangannya tetaplah ada, antara lain:

> Tidak banyak tanaman yang bisa ditanam (sebatas jumlah lubangnya saja).Jika menginginkan skala besar maka semakin banyak pula pipa yang harus dilubangi dan tempat yang dibutuhkan sebagai peletakannya.

> Biaya yang diperlukan untuk membangun taman vertikal lebih mahal dibandingkan taman horizontal atau taman konvensional. Hal ini karena memerlukan perangkat khusus seperti kerangka penyangga, sistem irigasi, maupun sistem penyiraman.

Memerlukan perencanaan yang baik dan penuh komitmen untuk merawatnya. Tidak boleh asal-asalan karena penyusunan tanaman vertikal yang berantakan akan merusak pandangan. Taman vertikal lebih cepat kering jika sistem irigasinya terhenti serta cepat layu jika terlalu banyak air yang digunakan. Untuk itu berkomitmenlah untuk memperlajari sistemnya.

CARA MEMBUAT VGT SENDIRI

Setelah mengetahui jenis tanaman serta keuntungan dan kekurangannya,Vertical Growing Tower boleh dilakukan dengan 2 cara sebagai berikut.

1. Nonwoven Geotextile

Berikut langkahnya.

  1. Pertama, anda perlu menyiapkan frame yang biasanya terbuat dari stainless steel dengan ukuran yang sesuai dengan kehendak anda dan tentunya menyesuaikan lahan vertikal yang anda miliki. Jika sudah jadi, maka frame tersebut ditempelkan di tembok dengan baut. Jangan lupa beri celah minimal 10 cm dari tembok agar nanti air yang merembes tidak akan mengenai tembok, sehingga tembok tidak akan cepat lapuk.
  2. Kemudian, taruh 2 lapis nonwoven geotextile di depan frame tersebut, kemudian sobek lapisan paling depan nonwoven geotextile tersebut sebagai lubang untuk menanam tanaman. Beri jarak sekitar 12 cm antar lubangnya, baik kesamping maupun kebawah.
  3. Jangan lupa untuk membuat jahitan jelujur vertikal diantara lubang-lubang yang sudah dibuat agar nantinya media tanam tidak melorot.
  4. Setelah itu, masukkan tanaman yang sudah dibungkus oleh rockwool ke lubang yang sudah anda buat.
  5. Setelah itu, anda dapat mulai melakukan proses perawatan tanaman dengan melakukan penyiraman secara berkala atau dengan penyiraman secara otomatis. Biasanya, proses penyiraman vertical garden menggunakan nonwoven geotextile dilakukan dengan memanfaatkan sistem drip irigasi. Dengan sistem ini, anda tidak perlu repot-repot melakukan penyiraman, karena penyiraman dilakukan secara otomatis oleh sistem tersebut. Anda dapat menyetel frekuensi penyiramannya sesuai kehendak anda dan juga, sisa-sisa penyiraman bisa disalurkan lagi ke atas, sehingga tidak ada air yang terbuang. Biasanya, pipa pengairan pada sistem drip irigasi dipasang di bagian atas frame dengan ketinggian berjarak 3 meter.

2. Menggunakan Botol Bekas Air Mineral

Cukup sederhana, karena botol bekas banyak terdapat di sekeliling kita.

  1. Siapkan botol bekas air mineral, kemudian potonglah bagian bawah botol tersebut.
  2. Buatlah lubang di tengah-tengah botol, lubang yang ditempatkan di tengah-tengah botol ini nantinya akan bermanfaat sebagai tempat menanam tanaman yang Anda inginkan.
  3. Jangan lupa juga untuk memberikan lubang-lubang kecil pada bagian tutup botol, sehingga nantinya sirkulasi air bisa menjadi maksimal dan rembesan air bisa keluar.
  4. Setelah itu, isi botol dengan tanah, namun ketinggian tanah jangan sampai menyamai lubang yang Anda buat di tengah-tengah botol tadi. Isilah tanah hingga ketinggiannya 1-2 cm dibawah lubang yang Anda buat di tengah-tengah botol.
  5. Setelah itu, masukkan tanaman yang Anda inginkan melalui lubang yang Anda buat di tengah-tengah botol dan setelah itu, jadilah satu tanaman yang dibudidayakan dengan vertical garden sederhana.
  6. Kemudian Anda bisa melakukan langkah diatas berkali-kali dengan jenis tanaman yang sama atau berbeda. Setelah tanaman-tanaman tersebut Anda tanam dalam botol, maka botol-botol tersebut bisa Anda susun dengan cara menumpuknya, yaitu dengan menancapkan bagian tutup botol yang satu ke bagian atas botol yang lainnya.
  7. Setelah itu, Anda sudah bisa memulai proses perawatan tanaman dengan melakukan penyiraman. Untuk vertical garden sederhana ini, Anda dapat menyiramnya secara manual

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Tahukah anda? Syarat utama yang harus dipenuhi ketika mempraktekkan sistem hidroponik Vertical Growing Tower (VGT) atau vertical garden adalah tempat untuk meletakkan media tanamnya harus kuat dan tidak mudah roboh. Jenis dan ukurannya bebas, namun tetap harus disesuaikan menurut jenis tanaman yang dibudidayakan. Misalnya untuk tanaman sayur seperti bayam, sawi atau kangkung, wadahnya bisa berupa pipa PVC diameter 3 inchi atau botol plastik bekas minuman.

Sedangkan tanaman yang panennya berbentuk buah seperti terong, cabai dan tomat sebaiknya memakai wadah yang besar seperti paralon yang ukuran diameternya 4 inchi. Tujuannya agar bisa menampung media tanam dalam jumlah yang lebih banyak. Untuk media tanamnya, harus bersifat porous atau gembur dan mempunyai unsur hara yang menjadi kebutuhan tanaman. Selain itu pasokan mataharinya harus cukup sehingga tanaman hidroponik vertikultur bisa tumbuh secara optimal. Karena itulah penempatannya harus selalu diperhatikan agar bisa terkena pancaran sinar matahari paling sedikit 6 jam setiap hari.

Itulah berbagai macam hal mengenai Vertical Growing Tower. Berkebun dengan metode ini bukanlah hal yang baru lagi untuk kita dengar namanya. Terutama masyarakat perkotaan yang sangat identik dengan lahan yang seadanya/sempit, sudah menjadi tuntutan mengkonsumsi asupan yang bernilai gizi tinggi sebagai gaya hidup sehat apalagi sayuran didapat dari hasil menanam sendiri. Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda semua.

Berbagi ke teman !!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *