Sudahkah anda mengenali berbagai teknik panen sayuran hidroponik? Ternyata ada 3 teknik panen sayuran yang ditanam secara hidroponik.
Namun sebelum ke situ, masa panen merupakan kegiatan yang paling dinantikan oleh para pencocok tanam. Bagaimana tidak dengan upaya-upaya semaksimal mungkin serta harus menunggu waktu sekian lama, panen tanaman bisa menjadi kelegaan bagi para pencocok tanamnya. Jika dilakukan dengan penuh ketekunan serta modal yang sesuai maka hasil yang diharapkan juga dapat akan sesuai pula.
Tetapi saat proses panen malah beberapa petani sayuran hidroponik belum banyak tahu mengenai teknik panen sayuran hidroponik. Lantas apa saja teknik panen sayuran hidroponik?
Panen Sebagian
Teknik panen sayuran hidroponik yang pertama yakni teknik panen sebagian. Adapun cara panen yang menggunakan teknik ini adalah dengan mengambil hasil panen hanya sebagian dan harus dilakukan dengan cara yang hati-hati pula. Oleh karena itu hanya sayuran tertentu saja yang sering menerapkan teknik panen yang satu ini. Atau dengan kata lain menggunakan teknik ini untuk tanaman yang dapat tumbuh kembali. Seperti stevia, mint, kale, dan seledri.
Namun begitupun sebenarnya sayur kangkung sah-sah saja menggunakan teknik panen sebagian karena dapat dipanen hingga 3 kali. Setelah itu barulah kangkung dipanen secara keseluruhan. Kendati demikian bergantung kepada petani hidroponiknya.
Panen Sekaligus
Teknik panen hidroponik yang kedua yaitu panen sekaligus. Metode ini lebih kepada mengambil seluruh bagian tanaman dan media tanam yang kosong kemudian diisi kembali dengan bibit tanaman sayur yang baru. Umumnya petani yang menggunakan teknik panen sekaligus ini adalah petani sayur sawi, bayam, selada, maupun sayur kangkung.
Teknik Panen Berkala
Teknik panen berkala merupakan panen yang dilakukan pada masa produktif tanaman sedang berlangsung. Namun panen berkala ini dapat dilakukan bila tipe tanamannya merupakan sayuran buah. Misalnya tomat dan terung. Selain itu pemanenan cabai, semangka, maupun melon juga bisa menggunakan teknik yang terakhir ini. Tanaman akan diganti dengan bibit yang baru setelah tidak produktif lagi atau sudah dilakukan proses panen selama berkali-kali.